Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan anugerah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah biologi yang berjudul ‘’Limbah dan Daur ulang’’
ini,
Penulis
sangat bersyukur atas selesainya penyusunan makalah ini. Disamping itu, kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ‘’Limbah dan daur ulang’’ ini.
Semoga
makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapapun khususnya para
pembaca. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini, masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan kepada
para pembaca untuk menyampaikan kritik serta saran yang membangun untuk
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Cangadi, April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang…………………………………………………………….
3
1.2
Rumusan Masalah………………………………………………………..
3
1.3
Tujuan Masalah…………………………………………………………....
3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Limbah……………………………………………………… 4
2.2 Jenis-jenis
Limbah………………………………………………………. 4
2.3 Daur
Ulang………………………………………………………………….. 6
PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………… 8
3.2
Saran………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam penulisan
makalah ini kami memiliki latar belakang yaitu agar kami dapat memanfaat limbah
yang awalnya tidak memiliki manfaat menjadi bermafaat melalui proses daur ulang
serta menambah wawasan bagi pembaca makalah ini pada dasarnya limbah merupakan
sisa-sisa limbah organik dan limbah anorganik yang tidak dapat digunakan
lagi dan dapat dimanfaatkan kembali
dengan cara daur ulang atau tanpa daur ulang
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana cara
memanfaatkan limbah?
2.
Bagaimana mendaur
ulang limbah?
1.3
TUJUAN MASALAH
1.
Mengetahui apa itu limbah
2.
Mengetahui jenis-jenis limbah
3.
Mengetahui daur ulang
limbah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian limbah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999,
limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau
kegiatan manusia.
Limbah adalah bahan buangan yang di
hasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah
tangga), yang kehadirannya pada waktu dan tempat tertentu yang tidak di
kehendaki lingkungan. Air limbah industri
maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak dikelola dengan baik akan
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa limbah
merupakan bahan buangan yang kehadirannya dapat berdampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola
dengan baik melalui proses pendauran ulang.
2.2
Jenis-jenis limbah
Berdasarkan jenis
bahan penyusunnya, limbah dibedakan menjadi limbah organik dan limbah
anorganik.
A.
Limbah organik
Limbah organik merupakan sisa-sisa bahan
hidup, seperti sampah daun, kertas, sisa-sisa bahan pertanian (misalnya, jerami
serta sisa batang tebu/bagas), dan kulit atau kotoran hewan. Karena tersusun
bahan-bahan organik, limbah organik
mudah diuraikan oleh organisme pengurai.
B.
Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan sisa-sisa aktivitas yang berasal dari
bahan-bahan tak hidup atau bahan sinestis, seperti minyak bumi, sisa-sisa bahan
kimia, kaleng aluminium, kasa, dan besi yang sukar diuraikan kembali oleh
organisme pengurai.
Berdasarkan
wujudnya, ada limbah cair, limbah padat, limbah gas.
A. Limbah cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain, baik yang tercampur (tersuspensi)maupun yang terlarut dalam air.
Limbah cair ini meliputi limbah cair hasil buangan dari rumah tangga, bangunan,
perdangangan, industry, dan air hujan.
B. Limbah padat
Limbah padat merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan. Biasanya,
limbah padat di sebut sebagai sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut
istilah teknis ada enam kelompok, yaitu:
1.
Sampah organik mudah
busuk (garbage): limbah padat semi basah
berupa bahan-bahan organik yang mudah busuk:
2.
Sampah anorganik dan
organik tak membusuk (rubbish):limbah padat anorganik atau organik cukup kering
yang sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga sulit membusuk, misalnya
kertas, plastik, kaca, dan logam;
3.
Sampah
abu(ashes):limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran;
4.
Sampah bangkai hewan
(dead animal):semua limbah yang berupah bangkai hewan;
5.
Sampah sapuan (street
sweeping):limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang
tersebar di jalanan;
6.
Sampah industri
(industrial waste):semuah limbah padat buangan industri.
C. Limbah gas
Semua limbah gas yang berada di udara terdiri atas bermacam-macam
senyawa kimia. Misalnya, karbon
monoksida (CO)
Limbah B3 yaitu limbah bahan berbahaya dan beracun adalah semua
bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gas yang memiliki potensi merusak
kesehatan manusia dan lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut. ciri-cirinya :
1.
Mudah meledak
(explosive);
2.
Pengoksidasi
(oxidizing);
3.
Sangat mudah sekali
menyala (extremely flammable);
4.
Sangat mudah menyala
(highly flammable);
5.
Mudah menyala
(flammable);
6.
Amat sangat beracun
(extremely toxic);
7.
Sangat beracun
(highly toxic);
8.
Beracun (moderately
toxic);
9.
Berbahaya (harmfull);
10. Korosif (corrosive);
11. Bersifat iritasi (irritant);
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13. Karsinogenik (carcinogenic);
14. Teragenik (teratogenic);
15. Mutagenic (mutagenic).
2.3
Daur ulang
Daur ulang adalah proses mengambil dan menggunakan kembali benda-benda
yang sudah dipakai sebelumnya. Dengan melakukan daur ulang, berarti anda
memilih untuk mengumpulkan dan menggunakan kembali benda-benda daripada
membuangnya sebagai sampah.
A.
Limbah organik
Limbah-limbah organik tertentu, seperti
sampah sayuran, sampah daun, atau ranting, dapat kita manfaatkan kembali dengan
cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Pertama-tama, sampah-sampah
itu di masukkan ke dalam bak penampungan. Bak penampungan itu harus ditutup
agar sampah sesalu lembap dan tidak cepat kering. Agar pengomposan berlangsung
merata, tumpukan sampah harus dibolak-baik setidaknya seminggu sekkali. Dalam
waktu dua hingga tiga bulan, tumpukan sampah itu akan terurai menjadi kompos .
pembuatan pupuk dapat dipercepat dengan bantuan cacing.
Kertas bekas merupakan limbah organik yang
jga dapat didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas koran,
dan kertas tulis. Mula-mula limbah kertas dipilah berdasarkan jenisnya.
Kemudian, limbbah kertas itu dihaluskan menjadi buburkertas yang bersih dari
tinta dan kotora. Akhirnya, bubur kertas
itu dicetak dan dikeringkan hingga menjadi keras.
Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang lebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali
(reuse). Beberapa limbah organik padat itu, antara lain
1.
Ban karet bekas dapat
dijadikan dijadikan tempat sampah, ember, sandal, meja, atau
kursi;
2.
Serbuk gergaji kayu
dapat digunakan sebagai media tanam jamur tiram;
3.
Kulit jagung dapat
dijadikan bunga hiasan.
B.
Limbah anorganik
Beberapa limbah anorgaik, seperti kaleng
aluminium, besi baja, pecahan botol, dan
toples kaca, serta botol, gelas atau ember plasti, dapat dilebur dan
diolah berulang kali. Mendaur ulang aluminium dari kaleng -kaleng aluminium
dapat menghemat energi dan sumber daya jika dibandingkan denagn membuat aluminium baru. Besi baja dapat dengan muda
dipisahkan dari sampah lainnya dengan cara di tarik oleh magnet besar.
Selanjutnya, besi-besi tua itu dilebur dan diproduksi kembali menjadi besi baja
baru. Pecahan botol dan toples kaca dapat didaur ulang menjadi botol dan toples
baru. Demikian juga dengan botol, gelas, dan ember plastik. Botol dan gelas
plastik bekas kemasan air minium dapat didaur
ulang menjai serbuk plastic
(crumb), yaitu bahan baku dakron (kapas sintetis untuk bantal atau giling).
Beberapa jenis limbah anorganik dapat
dimanfaatkan kembali tanpa melalui proses daur ulang, yatu dijadikan
bermacam-macam barang-barang yang terkadang memiliki harga jual yang
tinggi. Contohnya botol dan gelas
plastik bekaskemasan air mineral
dijadikan mainan anak-anak, pot tanaman, atau hiasan. Pecahan kaca dapat di jadikan hiasan dinding atau lukisan.
BAB III
: PENUNTUP
3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya, limbah merupakan bahan
atau benda yang dibuang, baik itu dari alam maupun dari proses kegiatan yang
dilakukan oleh manusia. Limbah atau sisa-sisa itu sendiri dianggap tidak
berharga dan sudah tidak dibutuhkan. Limbah tergolong kedalam beberapa jenis
limbah yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
Apabila limbah-limbah itu tidak diatasi
maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, alam, ataupun manusia. Limbah yang
menumpuk dapat menyebabkan pencemaran dimana-mana mengingat produksi
limbah-limbah di bumi ini kian meningkat.
Salah satu cara mengurangi dampak dari
limbah-limbah ini adalah dengan melakukan daur ulang limbah. Daur ulang itu
sendiri merupakan proses pengambilan dan pemakaian limbah itu kembali dengan
memperbarui limbah-limbah tersebut. Meskipun ada limbah yang tidak dapat
terurai atau tidak dapat didaur ulang, namun setidaknya dampak dari limbah
tersebut dapat dikurangi melalui daur ulang limbah.
3.2 Saran
Apabila terdapat limbah (bahan yang telah
kita gunakan) maka lebih baik untuk melakukan daur ulang pada bahan tersebut
dan lakukan daur ulang tersebut terhadap bahan-bahan yang benar-benar bisa
terurai dengan baik karena hal ini merupakan langkah nyata guna menyelamatkan
bumi kita yang tercinta ini dari berbagai pencemaran akibat dari limbah-limbah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://science-in-blog.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-limbah.html
Pujianto,Sri.2014.MenjelajahiDuniaBiologi.Solo
: PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri